Jumat, 08 Mei 2009

DI PANTAI KUTA

Kita sudah kenyang menghirup angin laut, kenyang tertawa dan kenyang memaki orang yang lewat.
Kemudian kau sibuk menyimpan pasir, seolah pasir di pantai akan habis disapu ombak besok.
Tepi pantai yang memanjang sampai ke pelabuhan, tak berbatas, tak putus-putus.
Engkau berdiri menantang matahari, mencabik-cabik udara, sesaat kau lupa siapa sebenarnya dirimu.
Aku dan kamu bertelanjang kaki, kutemani kau menangis diatas karang-karang.
Aku sebenarnya muak menjadi bayang-bayangmu, sebab kau sudah terikat pada pesona pantai kuta.

DENPASAR,08-10-07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar