Jumat, 08 Mei 2009

Tekdung Lalala..

Tik tok tik tik tok tik. Kotak musik Risa berhenti berputar setelah 32 detik. Pelan, patung penari balet kecil itu juga berhenti menari. Kepala patung itu berhenti di depan muka Risa, yang sedang berbaring malas di kamarnya.
Plok! Ditutupnya kotak musik itu.
Risa mendirikan badannya. Ia menatap ke atas, banyak gantungan burung-burung kertas yang seolah terbang di langit kamarnya itu. Malam itu begitu penat baginya. Ia merasa tak biasa di malam itu. Semilir angin menembus dari kolong udara jendala kamarnya.
Tak lama, ditundukkannya kepalanya tadi yang menengadah.
(Satu. Dua. Tiga.)
Tubuh Risa terduduk, kakinya melipat, kepalanya tertunduk lebih dalam. Rambutnya menutupi kepala.
Ketenangan kamar 4 x 6 meter persegi itu pecah oleh tangis Risa. Beberapa kali gadis kelas II SMA itu memukulkan tangannya ke lantai dan lemari. Tak sanggup ia menahan sedih dan kecewanya, ia membanting figura foto di samping tempat tidurnya ke lantai. Diambilnya sebuah silet dan mulai menyayat lengan kirinya.
Jam dinding di kamar Risa menunjukkan 02.12. Dua puluh tiga menit berlalu setelah ia melakukan sayatan pertama ke tangan kirinya. Kamar itu tiba-tiba hening kembali.
Di tangan kirinya yang berdarah dipegangnya test pack yang bergaris dua berwarna merah.


: Thomas Luvas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar